Pahitnya Kopi yang Jadi Pemanis Hidup Petani

Pahitnya Kopi yang Jadi Pemanis Hidup Petani

21 Jan 2023 |
Siaran Pers

Bagikan

Bener Meriah, Aceh, 21 Januari 2023 – Di antara pohon kopi yang rimbun memadati lahan seluas puluhan hektar, diselingi juntaian kemerahan tanda matang buah kopi Gayo dari rantingranting, para petani kopi Bener Meriah sibuk menuai berkah.

Primadona Kabupaten Bener Meriah, komoditas kopi arabika varietas Gayo menjadi hal berharga bagi masyarakat lokal. Masyarakat yang mayoritas berprofesi petani ini menggantungkan hidup mereka pada buah kopi yang datang panen sekali dalam enam bulan.

Mukiran, petani berusia 55 tahun yang bermukim di Desa Panji Mulia 1, menceritakan bahwa kopi telah menjadi penyokong ekonomi keluarga warga desa sejak bertahun-tahun lamanya. “Petani kopi di Bener Meriah sudah menikmati hasil,” ujar Mukiran tersenyum.

Tentu, untuk memperoleh hasil itu memerlukan ketekunan dan kebulatan tekad para petani kopi dalam proses pengolahan dan perawatannya guna menghasilkan biji kopi yang berkualitas dan bermutu tinggi. Dengan begitu, pemasaran kopi pun menjadi termudahkan bagi petani.

Lahan kopi yang dikelola petani Bener Meriah umumnya dimiliki secara pribadi oleh masyarakat. Teknik penanaman yang digunakan juga masih kental dengan ilmu yang diturun-temurunkan dari generasi ke generasi. “Cara menanam kopi masih dengan cara tradisional. Juga sudah mengaplikasikan dengan cara terbaru melalui pelatihan-pelatihan,” ujar Mukiran.

Menurutnya, ada banyak tantangan yang harus dihadapi selama ia menjadi petani kopi. Musim penghujan salah satunya, menyebabkan gagalnya panen raya karena tidak adanya terik matahari untuk mengeringkan biji kopi. “Sekian bulan yang lalu, kopi itu rusak karena tidak bisa dijemur,” kata Mukiran.

Selain ekstremnya musim hujan, Mukiran juga pernah bergulat dengan isu miring yang berujung pada anjloknya harga kopi. “Dua tahun lalu, harga kopi pernah mengalami anjlok karena ada isu penggunaan bahan kimia, padahal itu gak ada,” jelasnya.

Rupanya, lanjut Mukiran, isu tak menguntungkan itu muncul sebab ketidakmampuan pembeli kopi menampung kopi Gayo hasil panen petani Bener Meriah akibat mahalnya harga. Namun, tingginya harga kopi tidak dari asal patok. Hal ini terbukti dari berkali-kalinya kopi Gayo berhasil mendapatkat peringkat satu di ajang pameran maupun perlombaan.

Dulu proses pengolahan buah kopi hingga menjadi biji sangat menguras tenaga juga penuh ketidakpastian. Namun, sejak didirikannya Koperasi Panca Gayo Coffee yang menjadi lembaga pendamping, para petani merasakan perbedaan yang signifikan.

Munawardi, pria yang telah bergelut sebagai petani kopi sejak usia 18 tahun, mengucapkan rasa bahagianya akan manfaat yang dibawa bersamaan didirikannya Koperasi Panca Gayo Coffee. “Dengan terbentuknya Koperasi Panca Gayo, kualitas kopi Gayo menjadi mungkin lebih baik lagi di mata dunia,” ujar Munawar.

Beragam beban kekhawatiran petani terangkat. Proses produksi yang biasanya memakan banyak waktu dan usaha kini lebih mudah dengan adanya koperasi yang menaungi 125 petani kopi di Bener Meriah tersebut. Kapasitas biji kopi yang diproduksi mampu mencapai 700 Kg/Ha tiap tahunnya.

Anggota DPRK Kabupaten Bener Meriah, Zulham melayangkan pujiannya atas komoditas kopi Gayo yang dibudidayakan di Kabupaten Bener Meriah. Menurutnya, kopi ini mempunyai banyak keunggulan yang patut dicicipi oleh penikmat kopi di seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia. Salah satunya, beragamnya varian rasa dari natural, wine, honey, hingga specialty dengan kekayaan cita rasa kopi yang tajam. "Potensi yang ada di Kabupaten Bener Meriah yaitu kopi dengan kualitas tinggi,” kata Zulham.

Agar kopi Gayo hasil budidaya petani Bener Meriah berkesempatan lebih besar untuk dinikmati oleh masyarakat luas, LPEI melalui program Desa Devisa siap memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani kopi di Bener Meriah. Selain untuk meningkatkan potensi kopi Gayo supaya berkapasitas merambah pasar baru, program Desa Devisa juga ditujukan untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa.

"Terima kasih kami ucapkan kepada LPEI yang telah meresmikan Desa Devisa di Kabupaten Bener Meriah. Harapan kami, mari dukung petani kopi Gayo di Kabupaten Bener Meriah agar dapat menambah perekonomian masyarakat Bener Meriah yang lebih baik lagi ke depannya,” ucap Munawardi.

Narahubung Media

Chesna F. Anwar

Corporate Secretary – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

Ph. : (021) 39503600

Email : corpsec@indonesiaeximbank.go.id

Web : http://www.indonesiaeximbank.go.id

Artikel Terkait